Dewasa ini, masyarakat dapat menemukan berbagai kedai kopi dengan mudah di sebagian besar wilayah di Indonesia terutama di kota-kota besar. Tidak sedikit yang tertarik untuk memulai usaha kedai kopi pribadi dan menambah kuantitas kedai kopi. Namun sayangnya, masih banyak yang tidak memperhatikan resiko usaha kedai kopi secara cermat sebelum memulainya.
Memulai usaha kedai kopi ternyata tidak hanya dilakukan oleh pebisnis tertentu, namun juga oleh para mahasiswa yang tertarik untuk belajar berbisnis. Kedai kopi biasanya dipilih sebagai jenis usaha yang akan dibuka karena memiliki potensi berupa pelanggan yang besar. Namun, sebaiknya perhatikan ulasan berikut mengenai resiko usaha kedai kopi terlebih dahulu:
1. Mahalnya Sewa Lokasi
Resiko usaha kedai kopi yang perlu diperhatikan sejak awal adalah resiko dalam pemilihan lokasi dari kedai kopi yang akan dibuka. Sebaiknya awali dengan riset yang tepat dan menyeluruh sebelum benar-benar memutuskan bahwa lokasi tersebut adalah lokasi pilihan. Hal ini dikarenakan umumnya harga sewa lokasi untuk kedai kopi terbilang cukup mahal.
Setiap pebisnis tentu saja ingin membuka kedai kopi pertama kali pada lokasi yang memang menjanjikan. Ketika memutuskan lokasi untuk suatu kedai kopi, utamakan lokasi yang strategis dan mudah diakses oleh masyarakat. Sayangnya di sisi lain, sebagian besar lokasi atau gedung dengan kriteria tersebut harus diperoleh dengan harga yang tidak murah.
2. Menu Harus Selalu Ready
Usaha kedai kopi menuntut penjual untuk selalu menyediakan setiap menu ketika ada pelanggan yang datang. Hal ini secara tidak langsung menuntut baik bahan utama ataupun bahan tambahan sekaligus barista untuk selalu siap sedia. Jika ada menu tertentu yang tidak ready, maka ada kemungkinan bahwa pelanggan tersebut tidak datang kedua kalinya.
3. Tingginya Kompetitor
Sebagai tempat yang semakin mudah ditemukan oleh masyarakat, usaha kedai kopi memiliki resiko berupa jumlah kompetitor yang tinggi. Tingginya kompetitor tersebut dapat menyebabkan usaha kedai kopi yang dibuka tidak bertahan lama karena minim pelanggan sekaligus pemasukan. Oleh karena itu, melakukan survei kompetitor sejak awal perlu dicoba untuk mengatasi resiko ini.
4. Bahan Tambahan Mudah Basi
Walaupun kopi sebagai bahan utama itu memiliki daya tahan yang tinggi, bahan tambahan seperti susu tidak memiliki sifat yang sama. Sebagai bahan tambahan yang penting untuk membuat menu seperti cappucino, susu ternyata memiliki sifat yang mudah basi dalam waktu tertentu. Padahal beberapa menu andalan tidak dapat dibuat tanpa adanya susu.
5. Hanya Ramai Ketika Opening
Salah satu kunci keberhasilan dari suatu usaha termasuk usaha kedai kopi adalah banyaknya pemasukan karena ramainya pelanggan yang datang. Beberapa kedai kopi harus gulung tikar dalam waktu yang sebentar karena sepi pelanggan setelah ditawarkannya harga promo dalam Grand Opening. Setelah Grand Opening, masyarakat biasanya akan memilih kedai kopi yang lama.
6. Konsep yang Monoton
Terakhir, beberapa usaha kedai kopi dinyatakan gagal karena dimulai dengan suatu konsep perencanaan yang terlalu monoton. Kedai kopi yang menawarkan mulai dari desain ruangan hingga menu yang pasaran tidak akan bertahan lama. Sebelum memutuskan untuk membuka kedai kopi tertentu, sebaiknya buat konsep secara detail dengan menonjolkan berbagai perbedaan dan keunikan.
Memulai usaha kedai kopi pada masa sekarang tidak dapat dipisahkan dari berbagai resiko usaha kedai kopi yang perlu diketahui dahulu. Setiap resiko yang dijelaskan dalam ulasan di atas perlu dipahami masyarakat sebelum benar-benar memulai dan membuka kedai kopi tertentu. Mengetahui dan memahami resiko usaha sejak awal dapat mempermudah keberlangsungan usaha.