cara memulai bisnis thrift shop

6 Cara Memulai Bisnis Thrift Shop, Dijamin Laku Keras

Sebagian besar orang telah menjual kembali barang bekas melalui Shopee, Bukalapak atau bahkan dengan mengadakan obral pada online shop lainnya. Namun, perlu disadari bahwa bahkan dagangan yang berupa barang bekas masih dapat mendatangkan penghasilan yang signifikan. Mengetahui cara memulai bisnis thrift shop dapat memungkinkan pemilik barang bekas menggunakan bakat reselling-nya pada volume yang lebih besar.

Untuk itu, pemilik barang bekas harus memiliki banyak akal serta sadar akan cara mengevaluasi dan memberi harga barang dagangan yang bagus. Pemilik barang bekas juga harus mengetahui terlebih dulu apa yang dapat membuat thrift shop-nya menarik. Berikut adalah 6 cara memulai bisnis thrift shop untuk membuat barang-barang bekas dapat membawa keuntungan lebih besar:

Baca Juga :  Pahami Analisa Usaha Jual Sayur yang Menguntungkan

1. Tulis Rencana Bisnis

Setelah mendapatkan ide untuk membuka thrift shop, langkah selanjutnya dalam memulai bisnis tersebut adalah menulis rencana bisnis. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rencana bisnis membantu meningkatkan peluang memulai bisnis yang sukses. Salah satu yang harus ditulis adalah nama bisnis Nama ini tidak hanya harus beresonansi dengan pelanggan, tetapi juga harus tersedia untuk digunakan.

2. Kumpulkan Barang Dagangan

Kumpulkan barang-barang tidak rusak yang sudah tidak dipakai dari rumah sendiri, rumah teman, atau rumah tetangga dan perbaiki sebelum dijual. Cari grosir di internet yang mungkin menawarkan penawaran bagus untuk pakaian bekas yang dijual dalam jumlah besar. Untuk memulai thrift shop, dapat juga dengan membuat penggalangan donasi ke lokasi thrift shop.

Baca Juga :  5 Resiko Usaha Mebel yang Bisa Diminimalisir

3. Pilih Lokasi Penjualan

Meskipun thrift shop bisa mendapatkan keuntungan jika berada di lokasi dengan lalu lintas tinggi, melakukannya di beberapa area memerlukan biaya mahal. Sebagian besar toko ritel melihat lalu lintas yang lebih baik saat berada di dekat pusat perbelanjaan dan jalan utama.

Sewa akan bervariasi berdasarkan ukuran dan lokasi toko. Biaya sewa gedung di lokasi ritel lalu lintas tinggi akan lebih tinggi karena jumlah lalu lintas masuk yang dapat dibawa. Penting untuk menemukan properti yang menawarkan cukup ruang untuk toko dengan harga terjangkau sehingga memungkinkan bisnis untuk mendapatkan untung setelah membayar biayanya.

Baca Juga :  5 Usaha Mainan Anak yang Lagi Trend Sangat Menguntungkan

4. Temukan Modal

Muncul dengan ide bisnis yang bagus dan memiliki keterampilan untuk menjalankannya adalah satu hal, tetapi mendapatkan modal juga merupakan cara memulai bisnis thrift shop yang penting. Pendanaan untuk memulai thrift shop bisa jadi sulit. Untuk mendapatkan pinjaman dari bank, peminjam harus memiliki kredit yang baik dan secara pribadi menginvestasikan 15-25% dari total biaya awal.

5. Siapkan Rencana Pemasaran

Thrift shop perlu melakukan pemasaran atau iklan untuk mendatangkan dan menarik pelanggan begitu toko tersebut didirikan. Teknik pemasaran dapat berupa pengembangan situs web, penggunaan media sosial, dan bahkan iklan di media cetak atau radio. Biaya pemasaran akan tergantung pada teknik yang digunakan.

Baca Juga :  Rincian Modal Usaha Jus Buah dan Hal yang Harus Dipersiapkan

Di zaman yang serba digital ini, persaingan thrift shop online lebih banyak daripada di media cetak. Banyak thrift shop meluncurkan situs webnya sendiri untuk menjual barang bekas ke khalayak yang lebih luas. Ini bisa menjadi pertimbangan bagi pemula dalam melakukan pemasaran bisnis barunya.

6. Beli Rak & Perlengkapan Lainnya

Saat mulai menyiapkan toko, rak etalase dan perlengkapan lainnya tentu akan dibutuhkan. Perlengkapan-perlengkapan tersebut bisa jadi tidak murah. Lalu yang perlu diingat adalah thrift shop tidak memerlukan tampilan department store. Jadi lakukanlah pembelian perlengkapan ini dengan bijak, bukannya mewah.

Baca Juga :  Contoh Usaha Jualan Keliling yang Menguntungkan

Demikianlah 6 cara memulai bisnis thrift shop. Namun di luar itu semua, pemilik barang bekas perlu menjadi kreatif dalam menarik orang untuk membeli atau menemukan penawaran bagus pada inventaris yang dapat dibeli. Ada keuntungan dan kerugian untuk setiap opsi. Jadi, pemilik barang bekas harus memikirkan dengan cermat jenis bisnis yang ingin dibuat dan opsi yang paling berhasil.