Sebagai salah satu lauk yang kaya akan protein, telur ayam banyak dicari untuk berbagai jenis makanan. Maka dari itu, memiliki bisnis telur ayam akan sangat menguntungkan melihat dari banyaknya peminat. Sebelum memulai, yang paling penting untuk diketahui adalah bagaimana perhitungan bisnis telur ayam mulai dari modal hingga keuntungan.
Memulai usaha telur ayam tentu harus memperhitungkan segala hal. Jadi tidak bisa langsung terjun tanpa tahu berapa anggaran yang dibutuhkan. Berikut adalah penjelasan bisnis telur ayam dan perhitungan keuntungannya:
Bagaimana Peluang Bisnis Telur Ayam?
Melihat dari banyaknya peminat, telur ayam tentu akan sangat menguntungkan jika dijadikan sebuah usaha. Berbagai kalangan sangat membutuhkan telur, entah sebagai makanan sehari-hari atau diolah menjadi makanan lain seperti kue dan roti. Peluang menjual telur juga sangat besar, jadi tidak salah jika menjadikan telur sebagai produk bisnis yang menjanjikan.
Modal Usaha yang Harus Disiapkan
Modal untuk menjalankan bisnis telur ayam memang tidak sedikit. Banyak hal yang harus disiapkan, karena ayam petelur bukanlah hewan yang bisa dibiarkan tumbuh sendiri. Perlu adanya penanganan yang baik untuk menghasilkan telur berkualitas. Simak apa saja modal yang dibutuhkan di bawah ini!
1. Kandang dan Perlengkapan
Hal pertama yang harus disiapkan adalah kandang untuk menampung ayam beserta dengan perlengkapan yang dibutuhkan. Kandang diasumsikan seharga Rp8.000.000,- untuk 300 ekor ayam. Sedangkan, perlengkapan berupa tempat makan minum dihargai sekitar Rp10.000,-. Jika ada 300 biasanya membutuhkan sekitar 24 wadah makan dan minumnya, jadi harga total adalah Rp240.000,-.
2. Harga DOC Ayam
DOC adalah bibit ayam yang nantinya menghasilkan ayam petelur. Jika ingin meghasilkan telur berkualitas, pastikan gunakan bibit unggul yang tahan dari berbagai kondisi dan situasi. Harga DOC sendiri adalah sekitar Rp2.000.000,- untuk bibit yang bagus jika jumlahnya ada 300 ekor.
3. Pakan Ternak untuk Ayam Petelur
Jika dihitung secara harian, uang yang dibutuhkan untuk membeli makanan ayam adalah sekitar Rp32.000,-. Harga ini memiliki rincian untuk membeli berbagai jenis makanan ayam seperti beras jagung dan yang lainnya. Misalnya, ayam yang di ternakkan sebanyak 300 ekor, maka satu bulan menelan biaya Rp 960.000,-.
4. Vitamin dan Vaksin untuk Ayam Petelur
Vitamin dan vaksin adalah hal yang tidak boleh lupa diberikan pada ayam agar tahan dari penyakit. Tujuan lain adalah agar telur yang dihasilkan bisa memiliki kualitas yang baik. Jika dihitung secara keseluruhan, untuk 300 ekor ayam maka dana yang diperlukan adalah sekitar Rp1.500.000,- per 6 bulan.
5. Jumlah Biaya Operasional
Biaya operasional terdiri dari banyak hal, listrik, air, hingga gaji karyawan. Jika dihitung secara keseluruhan, maka dana yang harus disiapkan adalah sebanyak Rp3.000.000,- per bulan. Secara umum, telur ayam baru bisa dipanen setelah lima bulan diternakkan. Maka dari itu, tinggal kalikan harga tersebut untuk lima bulan ke depan.
Rincian Total Modal dan Penghasilan
Rincian modal yang didapat memang cukup banyak. Kandang dan perlengkapan sebesar Rp8.240.000,-. DOC membutuhkan biaya sebesar Rp2.000.000,-. Serta, untuk pakan sebesar Rp960.000,- untuk satu bulan. Vaksin dan vitamin setiap bulan menelan biaya Rp250.000,-. Jangan lupa tambah biaya operasional Rp3.000.000,-. Maka, total modal yang dibutuhkan adalah sebanyak Rp14.450.000,-
Sedangkan untuk ayam petelur, biasanya sehari bisa memanen kurang lebih 15 kg dari 300 ayam. Jika harga di pasaran sekitar Rp20.000,- per kilogramnya, maka penjualan telur satu bulan mendapat Rp9.000.000,-. Setelah dihitung, maka perhitungan bisnis telur ayam dapat mencapai Rp6.000.000,- sebagai pendapatan bersih setelah dikurangi biaya operasional.
Itulah perhitungan bisnis telur ayam secara singkat. Sebagai pemula dalam bisnis telur ayam, lebih baik mempertimbangkan hal-hal tersebut. Jangan lupa untuk riset harga di pasaran, karena biasanya harga nak turun menyesuaikan permintaan. Modalnya memang cukup besar tapi jika ditekuni maka usaha tersebut bisa berkembang.