resiko usaha cuci motor

5 Resiko Usaha Cuci Motor yang Tidak Boleh Disepelekan

Membuka usaha merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi beberapa orang. Mulai dari menjual barang hingga jasa, contohnya seperti tempat pencucian motor. Selain itu, terdapat pula resiko usaha cuci motor yang harus diperhitungkan sebelum membuka usaha. Setiap usaha pasti memiliki kelebihan dan kekurangan yang saling mempengaruhi keberlangsungan usaha.

Jadi, jangan takut untuk membuka usaha ini, terlebih lagi ketika telah siap secara mental dan menjadi pilihan penjualan. Untungnya usaha pencucian motor tidak membutuhkan modal dan karyawan terlalu banyak, tapi memiliki resiko yang cukup besar jika tidak diperhitungkan, antara lain:

Baca Juga :  Lima Resiko Usaha Salon Kecantikan yang Perlu Diketahui

1. Kinerja Karyawan yang Tidak Sesuai Harapan

Karyawan yang dibutuhkan untuk membuka usaha cuci motor memang tidak memerlukan banyak orang atau syarat. tertentu. Fokus karyawan di sini pada tenaganya dan keahliannya dalam mencuci. Jadi, karyawan jarang menjadikan pekerjaan ini sebagai yang utama. Adanya kemungkinan karyawan yang akan mengundurkan diri juga cukup tinggi dan mempengaruhi kelangsungan usaha jika tidak ditemukan penggantinya.

Meskipun  memiliki cukup banyak peminat dan tidak membutuhkan banyak keahlian, seringkali karyawan terus berubah-ubah. Selain itu, terdapat beberapa karyawan yang tidak cakap dalam membersihkan kendaraan akan berpengaruh buruk pada nama usaha. Kasus lain yang menjadi resiko adalah kebohongan karyawan, misalnya jumlah pelanggan yang datang.

Baca Juga :  Apa Saja Usaha Pendamping Cucian Motor? Simak Penjelasan Berikut Ini!

2. Biaya Sewa Tempat yang Naik 

Tempat sewa untuk usaha ini membutuhkan sumber air dan pembuangan yang lancar serta harus strategis. Beberapa tempat mungkin tidak mengizinkan untuk usaha ini jika berjalan bertahun-tahun karena alasan tertentu. Hal lain yang membuat biaya sewa tempat menjadi naik. Apalagi jika pemilik tanah tahu usahanya ramai.

3. Ketidakstabilan Pemasukan 

Berkurangnya pemasukan yang ditimbulkan selanjutnya merupakan salah satu dari resiko usaha cuci motor yang terjadi. Adanya kenaikan biaya sewa, sedikitnya pelanggan, kerusakan alat, dan hal lainnya menjadi penghalang pemasukan bertambah. Ada pula faktor yang tidak disangka dan dapat menjadi pemasukan menurun yaitu akibat bencana alam atau keadaan pandemi sejak awal 2020.

Baca Juga :  Tak Selalu Mulus, Ini 5 Kelemahan Usaha Fried Chicken

Sebenarnya, usaha pencucian ini memiliki pemasukan yang cukup menggiurkan karena dibuka setiap hari. Di sisi lain, kestabilan pemasukan yang dijanjikan juga tidak  dapat diprediksi.  Naik turunnya pemasukan tidak menjadi penghambat pembayaran sewa tanah dan karyawan.

4. Resiko Persaingan Usaha

Membuka usaha memang tidak terlepas dari adanya persaingan dengan menggunakan usaha atau produk yang sama. Begitu juga dengan persaingan usaha pencucian sepeda motor yang tidak memerlukan modal ataupun karyawan banyak. Persaingan ini dapat terjadi hingga saling menjatuhkan atau menjelekkan usaha yang dimiliki pesaing lainnya.

Baca Juga :  Keuntungan Usaha Konter Pulsa yang Harus Diperhatikan

Penonjolan keunikan usaha dapat menjadi cara penanganan resiko ini, misalnya dengan memberikan kupon gratis dan sebagainya. Meskipun demikian, usaha ini tidak dapat lepas dari persaingan karena merupakan resiko yang beriringan  dengan keuntungan.

5. Sepinya Pelanggan

Selanjutnya, kehadiran pelanggan menjadi resiko usaha cuci motor yang dilakukan. Penyebabnya tidak semua pelanggan  membutuhkan jasa pencucian setiap hari, jadi usaha ini  memiliki sedikit pelanggan tetap. Selain itu, jika pelanggan tidak puas akan pelayanan atau harga yang diberikan maka pelanggan akan semakin berkurang.

Baca Juga :  6 Langkah Cara Jualan Album Kpop Ini Mudah Untuk Dicoba!

Demikian pembahasan dari resiko usaha cuci motor yang harus menjadi perhitungan sebelum membuka usaha. Meskipun nampaknya tidak penting, resiko ini dapat menjadi hambatan atau bahkan mengurangi keuntungan. Perhatian akan resiko butuh analisis lebih lanjut atau persiapan yang lebih matang sebagai penanganan resiko yang ditimbulkan. Oleh sebab itu sangat disarankan untuk mempelajarinya terlebih dahulu.