resiko usaha angkringan

Resiko Usaha Angkringan yang Perlu Diketahui Pedagang

Berjualan makanan merupakan salah satu usaha yang sangat digemari. Ada yang berjualan online maupun berjualan secara langsung. Angkringan merupakan salah satu tempat untuk menjual berbagai macam makanan yang mudah dilakukan. Namun, ada berbagai resiko usaha angkringan yang akan dibahas dalam artikel ini.

Makanan yang dijual di angkringan ada berbagai macam, antara lain nasi uduk, nasi kucing, sate usus, gorengan, es teh, kopi, dan sebagainya. Harganya juga terbilang murah. Rasa dari makanan di angkringan juga tidak kalah enak dengan makan yang dijual di tempat lain. Berikut resiko usaha yang harus diperhatikan oleh penjual, antara lain:

Baca Juga :  5 Strategi Usaha Kelontong Untuk Pemula yang Harus Dilakukan

1. Kurang Laku

Ada beberapa penyebab makanan di angkringan kurang laku, diantaranya tempatnya kurang bersih. Selain itu, Banyaknya usaha makanan saat ini kadang membuat angkringan kurang laris. Apalagi jenis makanan yang tidak bervariasi. Penjual seharusnya melakukan riset mengapa jualannya kurang laku agar bisa memperbaiki kekurangannya sehingga dagangannya bisa laris.

2. Masalah Cuaca

Cuaca yang tidak mendukung merupakan salah satu resiko usaha angkringan menjadi sepi pengunjung. Jika musim hujan, orang-orang malas berjalan ke angkringan untuk membeli makan atau minuman. Selain itu, kemungkinan tempat di angkringan juga kurang nyaman. Jika musim kemarau dan cuaca sangat panas, angkringan juga kurang nyaman digunakan karena tidak ada pendingin.

Baca Juga :  7 Cara Menjalankan Bisnis Oriflame Bagi Pemula Dengan Mudah

3. Saingan dengan Pedagang Angkringan Lainnya

Indonesia memiliki banyak sekali pedagang angkringan yang berjualan, apalagi di kota-kota besar. Pada jarak yang berdekatan pun tetap dilakukan pedagang angkringan untuk menjual dagangannya. Makanan dan minuman yang dijual juga rata-rata sama. Pedagang diharapkan mempunyai ciri khas yang berbeda dengan pedagang lainnya, agar dagangannya laris.

4. Pengamen atau Pengemis Berdatangan

Hal ini cukup mengganggu bagi penjual maupun pembeli yang sedang makan di tempat. Penjual biasanya tidak enak jika mau mengusir pengamen atau pengemis. Jika tidak segera diberi uang, pengamen dan pengemis tidak segera pergi. Namun, jika memberi uang dalam jumlah banyak, pedagang akan merasa rugi. Hal ini karena banyak pengamen dan pengemis yang datang.

Baca Juga :  Alasan Memilih Usaha Sablon Kaos dan Ini Peralatan Utama yang Diperlukan

Bagi pembeli, pengamen dan pengemis juga akan mengganggu aktivitasnya. Tidak sedikit dari pembeli yang merasa tidak enak jika harus makan dengan melihat orang lain meminta-minta. Hal tersebut yang membuat pembeli tidak nyaman. Namun, bagi pembeli yang dermawan akan memberi sebagian rezekinya pada pengamen atau pengemis.

Baca Juga :  Modal Usaha Warung Indomie Cukup Terjangkau Bagi Pemula

5. Dagangan Mudah Rusak

Kebanyakan angkringan terletak di dekat jalan. Banyak sekali orang usil yang bisa mengakibatkan dagangan rusak. Selain itu dagangan juga bisa hilang jika tidak diawasi oleh penjual. Banyak juga pembeli yang tidak bertanggung jawab dengan mengambil makanan dan tidak membayarnya. Oleh karena itu pedagang harus lebih hati-hati.

6. Perihal Surat Izin Usaha

Memang tidak mudah dalam berjualan di pinggir jalan. Pedagang harus mengurus izin usaha agar bisa berdagang dengan tenang. Terkadang sudah memiliki surat izin usaha pun, masih kena gusur. Sewaktu-waktu pedagang itu harus siap didatangi Satpol PP, apalagi jika sudah mendapat peringatan. Sebaiknya segera pindah tempat agar tidak rugi.

Baca Juga :  Ide Jualan di Masa Pandemi Untuk Menambah Pemasukan

Itulah beberapa resiko usaha angkringan yang harus diperhatikan oleh pedagang. Kepandaian dalam mengatasi resiko itu sangat bagus untuk jualan yang tentram. Perlu diingat bahwa pedagang harus punya inovasi yang tinggi agar dagangannya bisa tetap laku. Selain itu, pedagang juga harus siap menanggung kerugian yang bisa saja sewaktu waktu datang menghampiri usaha yang dijalankan.