Usaha jualan barang material merupakan bisnis yang memiliki prospek bagus. Tidak hanya itu saja, bisnis ini juga menjanjikan keuntungan relatif besar. Oleh sebab itu banyak orang tertarik untuk terjun ke bisnis tersebut. Sebelum itu penting bagi para pebisnis pemula untuk mengetahui kelemahan usaha toko bangunan. Pasalnya, tidak sedikit pebisnis yang justru bangkrut karena bisnis tersebut.
Alih-alih meraup keuntungan besar, ternyata justru kerugian yang didapat. Semua itu bisa saja terjadi jika seorang pebisnis tidak mengetahui kelemahan dan risiko usaha toko bangunan yang akan digeluti. Beberapa kelemahan bisnis ini diantaranya meliputi:
1. Harga Barang Material Naik Turun
Jualan barang material memang menawarkan keuntungan yang tidak sedikit, namun dibalik itu semua usaha ini juga memiliki kelemahan yaitu harga selalu berubah. Pada dasarnya perubahan harga merupakan hal biasa terjadi, tapi jika pebisnis tidak memahami akan hal ini akibatnya cukup berbahaya. Bukan keuntungan yang diperoleh justru sebaliknya yaitu mengalami kerugian.
Mengantisipasi hal seperti itu, maka pemilik usah toko bangunan harus selalu update perubahan harga yang terjadi. Pasalnya, naik turun harga pokok barang material bisa terjadi sewaktu-waktu. Jika salah menentukan harga yang terlalu murah akibatnya mengalami kerugian. Begitu pula sebaliknya, jika harga jual melebihi harga pasar risikonya pembeli akan lari ke toko lain.
2. Modal Relatif Besar
Modal yang diperlukan untuk membangun usaha jualan barang material terbilang relatif besar. Jumlah uang yang digelontorkan untuk membeli bahan baku tidak sedikit bahkan terbilang cukup fantastis. Anggaran tersebut juga semakin besar karena harus membayar gaji karyawan.
Belum lagi jika harus menyewa tempat, tentu anggaran modal yang dibutuhkan akan semakin membengkak. Kebutuhan modal yang cukup besar inilah yang menjadi kelemahan usaha toko bangunan paling utama. Pasalnya tanpa adanya modal cukup pebisnis jelas akan kesulitan mengembangkan usahanya.
3. Persaingan Cukup Ketat
Tidak hanya memerlukan modal cukup fantastis, persaingan usaha toko bangunan juga terbilang cukup ketat. Hal ini terlihat dari jumlah kompetitor yang semakin hari terus bertambah. Itu semua terjadi karena sekarang banyak orang yang sudah sadar jika bisnis jualan barang material memiliki prospek besar.
Jika pebisnis tidak memiliki siasat yang bagus untuk menghadapi persaingan pasar, tentu risikonya sudah jelas. Oleh sebab itu, penting bagi pemilik toko agar update informasi dan merancang strategi pemasaran yang efektif untuk menarik para pembeli.
4. Pemasaran Relatif Sulit
Telah disinggung sebelumnya, jika ingin sukses di bisnis ini pemilik toko bangunan harus merancang strategi pemasaran yang efektif. Faktanya, untuk memasarkan bahan material tidaklah mudah bahkan terbilang relatif sulit. Terlebih jika usaha toko bangunan tersebut baru saja didirikan.
Pasalnya, kebanyakan orang sudah memiliki nomor kontak toko bangunan kepercayaannya. Meskipun demikian terdapat cara lain yang cukup efektif untuk dilakukan agar usahanya cukup dikenal yaitu memasarkan produk melalui ecommerce. Melalui platform tersebut tentunya akan mempermudah pemilik toko untuk melakukan promosi.
5. Kesulitan Mencari Lokasi Strategis
Kesulitan lain yang kerap kali dialami pebisnis untuk membangun usaha toko bangunan yaitu mencari lokasi strategis. Tantangan seperti ini seringkali dialami terutama bagi yang tinggal di perkotaan. Pasalnya, lokasi yang diperlukan untuk usaha ini ukurannya cukup luas.
Padahal di perkotaan ketersediaan lahan yang cukup luas sangat sulit untuk ditemui. Jika ada pun harganya juga pasti sangat mahal. Kesulitan seperti inilah yang penting diketahui dan dipertimbangkan sebelum mulai merintis usaha toko bangunan.
Demikian sekilas ulasan mengenai analisis bisnis jualan barang material. Semoga informasi singkat seputar kelemahan usaha toko bangunan dapat menambah pengetahuan dan bahan pertimbangan. Terutama bagi pebisnis pemula yang ingin terjun ke bisnis tersebut.