Bisnis kuliner tampaknya tak pernah mati di negeri ini. Ada saja ide makanan yang bisa dijual. Baik jenis baru atau mengolah kembali menu yang pernah ditawarkan. Mie ayam menjadi salah satu pilihan makanan dengan banyak penggemar. Bagi yang tertarik berjualan, siapkan modal usaha mie ayam yang dijelaskan pada artikel berikut.
Supaya lebih nikmat, jangan lupa lengkapi sajian mie ayam nantinya dengan bakso, sayuran sawi, serta kacang atau kerupuk. Ini semua adalah pelengkap yang menarik pelanggan. Selain itu, ciptakan bumbu rahasia yang nikmat agar menjadi pembeda dengan penjual mie ayam lainnya. Untuk rincian modal yang harus disiapkan ada di bawah ini:
1. Gerobak
Biaya yang dibutuhkan untuk gerobak jualan mie ayam sekitar Rp1.000.000,00. Harga ini sebenarnya bervariasi tergantung ukuran, bentuk, dan modelnya. Namun, untuk yang standar biasanya kisaran harganya seperti itu.
Umumnya gerobak mie ayam berwarna biru dengan kombinasi warna putih pada tulisannya. Tapi warna ini bukanlah warna baku yang harus digunakan semua pedagang mie ayam. Seseorang bisa menyesuaikannya dengan warna kios apabila berjualan mie ayam di tempat tertentu.
2. Bahan Makanan
Tentunya modal yang dimiliki harus disisihkan juga untuk bahan makanan. Hal ini dikarenakan kunci utama dari dagangan itu bahan makanannya. Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain:
- Mie
- Minyak goreng
- Daging ayam
- Kecap
- Penyedap rasa
- Sayur-sayuran (sawi dan daun bawang)
- Bakso
- Pangsit
- Kerupuk
- Kacang
- Bahan-bahan pembuat sambal
Total biaya yang dibutuhkan untuk membeli bahan-bahan di atas kurang lebih Rp500.000,00 sampai dengan Rp1.000.000,00. Sama seperti gerobak, kebutuhan biaya ini bisa beragam. Kembali lagi pada pelaku usaha berencana membeli seberapa banyak bahan-bahan yang akan diolah.
3. Sewa Tempat
Pada modal usaha mie ayam selanjutnya adalah untuk biaya sewa tempat. Kalau menjalankan bisnis ini di rumah, seseorang tak perlu pusing memikirkan lokasi dan biaya sewa bulanan. Adanya keuntungan apabila memiliki rumah di lokasi strategis. Beda halnya jika harus menyewa..
Harga sewa tempat ini bermacam-macam. Besarnya biaya disesuaikan dengan lokasi dan seberapa besar ukuran kios. Pada daerah yang tidak begitu strategis, bisa seharga Rp1.000.000,00 sampai Rp1.500.000,00 per bulannya. Sedangkan, jika letaknya sudah mendekat tengah kota, kurang lebih sekitar Rp12.000.000,00 sampai Rp1.500.000,00 per tahunnya.
4. Peralatan Makan dan Minum
Jangan lupa untuk menyiapkan juga peralatan makan dan minum. Alat-alat ini pun membutuhkan biaya dalam pengadaannya. Adapun yang harus dipersiapkan adalah mangkuk mie, sendok dan garpu, sumpit, gelas, teko, tisu, botol kecap dan saus, mangkok sambal, dan masih banyak lagi.
Kalau mau menghemat pengeluaran, beli alat-alat tersebut di pasar atau toko peralatan rumah grosir. Harganya akan lebih murah untuk pembelian dalam jumlah banyak. Dana yang disediakan kurang lebih Rp2.000.000,00. Ini belum termasuk untuk membeli meja dan kursi. Jika ditotal semuanya bisa mencapai Rp5.000.000,00.
5. Biaya Promosi
Meskipun menjalankan usaha ini di rumah, tetap harus menyisihkan modal untuk biaya promosi. Setidaknya ada dana tersedia untuk pembuatan spanduk atau papan informasi. Ini promosi minimal yang harus disiapkan. Selebihnya, bisa bekerja sama dengan rekanan lain secara online. Cara seperti ini biasanya ada biaya iklan atau pembagian komisi.
Apabila usaha sudah lebih maju, strategi promosi lainnya yang bisa ditempuh dengan memberikan sponsorship. Ada juga yang memanfaatkan media sosial untuk memasarkan bisnis mie ayamnya. Apapun caranya, pastikan langkah yang dipilih efektif untuk menembus target pasar.
Itulah modal usaha mie ayam yang tidak membutuhkan uang banyak apabila konsepnya rumahan atau kios kecil. Berbeda dengan konsep resto atau cafe kekinian. Konsep ini akan memakan banyak modal untuk kebutuhan tambahan. Terlepas dari itu jenis konsepnya, usaha mie ayam bisa memberikan profit yang besar apabila dikelola dengan baik dan konsisten.