Risiko investasi reksadana online juga dapat dialami oleh para investor. Hal ini dikarenakan segala bentuk dan instrumen investasi memiliki risikonya masing-masing. Artinya tidak ada instrumen investasi yang tidak mengalami kerugian. Meskipun investasi tersebut dipandang aman sekalipun. Jika kamu memutuskan untuk berinvestasi secara online, tentu saja penting untuk memahami risikonya.
Risiko berinvestasi dalam bentuk reksadana online tentu saja penting dipahami. Apalagi jika kamu ingin berinvestasi dengan cara tersebut. Jika memahami risiko, tentu saja akan berusaha dan siap mengatasinya. Selain itu kamu akan lebih berhati-hati dalam memutuskan dan bertindak. Meskipun investasi reksadana dilakukan oleh manajer investasi, justru hal tersebut bisa menjadi risiko tersendiri.
Misalnya pihak pengelola tidak bisa amanah dalam mengelola aset, tentu saja hal tersebut sangat merugikan investor. Berbeda halnya jika pengelolaan aset kamu lakukan secara mandiri. Maka segala risiko bisa ditanggung dan diatasi sendiri oleh investor. Berikut di antaranya beragam jenis risiko dari berinvestasi reksadana secara online.
Risiko yang Berasal dari Pihak Pengelola Aset
Risiko investasi reksadana online yang pertama bisa terjadi adalah kerugian yang disebabkan oleh pihak pengelola aset atau manajer investasi. Risiko yang ada bisa berbentuk dua jenis, yakni dari sisi karakter tidak bertanggung jawab dan kemampuan dalam menentukan strategi. Risiko tidak amanah pada pihak pengelola aset bisa menjadi hal yang tentu saja meresahkan investor.
Misalnya saja aset yang seharusnya dikelola dengan baik namun dialokasikan untuk hal lain atau justru dananya dibawa kabur. Kondisi tersebut bisa membawa dampak kerugian bagi investor. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih pihak pengelola dana reksadana yang amanah dan tepercaya.
Kamu bisa mencari informasi di internet mengenai perusahaan terbaik dalam pengelola dana reksadana. Selain itu juga tentunya kamu bisa mengecek secara mandiri apakah pihak pengelola dana sudah terdaftar di OJK atau belum. Jika sudah terdaftar, tentu saja kamu tidak perlu ragu lagi karena sudah mendapatkan izin secara resmi.
Sebagai manusia, tentu saja bisa melakukan kesalahan strategi dalam berinvestasi. Termasuk halnya dengan manajer investasi. Pihak pengelola dana sangat berpotensi melakukan kesalahan investasi sehingga menyebabkan investor mengalami kerugian. Hal tersebut bisa diatasi dengan memilih perusahaan yang mampu mengelola dana dengan baik.
Risiko Kesulitan Pencairan Bagi Investor
Risiko investasi reksadana online juga bisa mengalami masalah kesulitan pencairan dana bagi investor. Pihak pengelola bisa saja mengalami kesulitan dalam memberikan pencairan dana bagi investor. Hal tersebut bisa disebabkan oleh berbagai hal. Misalnya saja para investor bersamaan mencairkan dana yang dimiliki dalam jumlah besar. Sehingga dana yang terdapat di reksadana jumlahnya menipis.
Namun peraturan mengenai pencairan tentu saja sudah dijelaskan di awal kali berinvestasi. Pada umumnya untuk pencairan juga dilakukan dengan waktu selambat-lambatnya pada tujuh hari kerja. Untuk hari weekend seperti Sabtu, Minggu hingga hari libur nasional tidak dihitung. Dengan aturan tersebut, bisa menjadi patokan investor dalam hal pencairan.
Sehingga jika sudah memiliki standar, kamu memahami kapan tenggat waktu pencairan dana dilakukan. Kamu juga bisa memahami waktu untuk melakukan follow up kepada pihak pengelola.
Transaksi di Dunia Digital Berpotensi Terjadi Pencurian Data
Melakukan transaksi secara digital berpotensi besar mengalami risiko pencurian data. Hal tersebut menjadi bahaya utama dari risiko investasi reksadana online. Bertransaksi secara digital tentu saja memberikan peluang bagi oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan. Seperti halnya melakukan penipuan kepada investor maupun mencuri data investor.
Oleh karena itu sangat penting bagi investor untuk memilih platform reksadana online yang dapat dipercaya. Kamu juga hendaknya berhati-hati dalam memasukkan segala data dan informasi pribadi. Kamu bisa mengecek terlebih dahulu data apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan pendaftaran atau berinvestasi secara online.
Namun jika kamu diminta untuk mengisi data pribadi yang janggal, kamu patut curiga. Dikarenakan hal tersebut bisa menjadi pintu masuk untuk melakukan pencurian data bagi pihak tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu dalam berinvestasi secara online, kamu harus lebih berhati-hati dikarenakan bisa menyebabkan informasi pribadi disalahgunakan.
Melakukan investasi reksadana secara online bukan tanpa risiko. Hal tersebut justru menimbulkan risiko yang sangat berbahaya seperti pencurian data. Oleh karena itu kamu perlu memilih platform reksadana tepercaya untuk menghindari risiko investasi reksadana online.